HUBUNGAN KEHADIRAN DI POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER (ILP) DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BAGOREJO WILAYAH UPTD PUSKESMAS TEMBOKREJO

Kusuma, I Wayan Artana (2025) HUBUNGAN KEHADIRAN DI POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER (ILP) DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BAGOREJO WILAYAH UPTD PUSKESMAS TEMBOKREJO. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.

Text Abstrak I Wayan.pdf Download (345kB)

Abstract

Latar Belakang: Adanya hipertensi berdampak pada penurunan kualitas hidup penderitanya, baik mencakup aspek fisik, psikis, dan sosialnya. Upaya dalam peningkatan kualitas hidup dapat berkaitan dengan pemanfaatan posyandu ILP pada penderita hipertensi. Tujuan: penelitian adalah untuk menganalisa Hubungan Kehadiran di Posyandu Integrasi Layanana Primer (ILP) dengan kualitas hidup penderita Hipertensi di Desa Bagorejo Wilayah UPTD Puskesmas Tembokrejo. Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi 156 orang dalam kegiatan yang mengalami hipertensi dan pra hipertensi, dengan jumlah sampel 61 Orang menggunakan teknik simple random sampling. Variabel independent adalah kehadiran di posyandu ILP dan variabel dependen adalah kualitas hidup. Analisa bivariat uji statistik Korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel Keaktifan Kehadiran di posyandu ILP dan Kualitas hidup Penderita Hipertensi dengan Teknik korelasi Pearson Product moment. Hasil dan Kesimpulan: Tingkat keaktifan responden dalam kegiatan posyandu terbagi ke dalam empat kategori. Sementara itu, dua kategori lainnya diklasifikasikan sebagai aktif, masing-masing sebanyak 20 orang (32,8%), dengan total responden aktif sebanyak 40 orang atau 65,5%. Ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki partisipasi yang cukup baik dalam kegiatan posyandu. Analisis antar dua variabel diketahui p value 0,000 > α 0,05 hasil analisis tidak terdapat Hubungan Kehadiran di Posyandu Integrasi Layanana Primer (ILP) Dengan Kualitas Hidup Penderita Hipertensi Di Desa Bagorejo Wilayah UPTD Puskesmas Tembokrejo. Nilai koefisien korelasi adalah 22,5 %, dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tidak memiliki hubungan kuat.

Actions (login required)

View Item