HUBUNGAN USIA DAN BEBAN KERJA TERHADAP TINGKAT STRES KERJA PADA PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT DI RUMAH SAKIT

Cahyani, Shela (2025) HUBUNGAN USIA DAN BEBAN KERJA TERHADAP TINGKAT STRES KERJA PADA PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT DI RUMAH SAKIT. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.

Text Abstrak Shela.pdf Download (165kB)

Abstract

Latar Belakang: Perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan tenaga kesehatan yang berada di garis depan pelayanan dan sangat rentan mengalami stres kerja akibat tuntutan fisik dan emosional yang tinggi. Di Jawa Timur, prevalensi stres kerja perawat mencapai 54,8%, lebih tinggi dari ratarata nasional sebesar 50,9%. Studi pendahuluan di tiga rumah sakit di Kabupaten Jember menunjukkan bahwa stres kerja perawat meningkat saat IGD dalam kondisi penuh dan ruang rawat inap terbatas. Selain beban kerja, usia juga memengaruhi stres kerja, di mana perawat yang lebih muda cenderung mengalami stres dibandingkan perawat yang lebih senior. Kondisi ini belum ditunjang oleh sistem manajemen stres yang memadai, seperti konseling atau program intervensi psikologis. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara usia dan beban kerja terhadap stres kerja pada perawat IGD di rumah sakit. Tujuan: Menganalisis hubungan usia dan beban kerja terhadap stres kerja pada perawat IGD di tiga rumah sakit di Kabupaten Jember. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling, jumlah responden sebanyak 48 perawat IGD di RSD Balung, RSD Kalisat, dan RS Citra Husada. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Expanded Nursing Stress Scale (ENSS) dan Kuesioner Beban Kerja Nursalam 2017. Hasil: tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan stres kerja (p = 0,200) maupun antara beban kerja dan stres kerja (p = 0,970). Kesimpulan: Usia dan beban kerja tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap tingkat stres kerja pada perawat IGD. Hal ini menunjukkan bahwa stres kerja kemungkinan lebih dipengaruhi oleh faktor lain seperti pola shift kerja, dukungan sosial, atau gaya kepemimpinan di lingkungan rumah sakit.

Actions (login required)

View Item