PENGARUH PENGGUNAAN NIRS BUNDLE DAN DOUBLE SKIN BARRIER TERHADAP NASAL INJURY PADA BAYI PREMATUR DENGAN CPAP DI RUANG NICU RS BHAYANGKARA BONDOWOSO

Christanti, Andini (2025) PENGARUH PENGGUNAAN NIRS BUNDLE DAN DOUBLE SKIN BARRIER TERHADAP NASAL INJURY PADA BAYI PREMATUR DENGAN CPAP DI RUANG NICU RS BHAYANGKARA BONDOWOSO. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.

Text Abstrak Andhini.pdf Download (775kB)

Abstract

Bayi prematur yang menggunakan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) di ruang NICU sering menghadapi risiko nasal injury akibat tekanan alat dan sensitivitas kulit bayi prematur. Tingkat prevalensi cedera hidung di seluruh dunia 42,5%, di ruang NICU rumah sakit umum Dr. Soetomo Surabaya 40% bayi mengalami trauma hidung, dan di Ruang NICU RS Bhayangkara Bondowoso didapatkan 80% bayi mengalami cedera hidung akibat penggunaan CPAP. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh intervensi terhadap kejadian nasal injury. Penggunaan NIRS Bundle dan double skin barrier diusulkan sebagai metode untuk mengurangi risiko cedera nasal. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental dengan pretest-posttest. Populasinya adalah semua bayi prematur dengan CPAP, dengan sampel penelitian diambil menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian pada kelompok kontrol, seluruh responden mengalami cedera nasal setelah CPAP, dengan 80% cedera sedang dan 20% cedera ringan. Sementara itu, pada kelompok intervensi, 60% tidak mengalami cedera dan 40% hanya mengalami cedera ringan. Uji Wilcoxon menunjukkan hasil signifikan pada kelompok kontrol (p = 0,000) dan intervensi (p = 0,014). Uji Mann-Whitney juga menunjukkan perbedaan bermakna antara kedua kelompok pada post-test (p = 0,000), dengan tingkat cedera lebih tinggi pada kelompok kontrol. Temuan ini menunjukkan bahwa NIRS Bundle dan Double Skin Barrier efektif menurunkan keparahan nasal injury pada bayi prematur pengguna CPAP. Penelitian ini menegaskan pengaruh penggunaan NIRS Bundle dan double skin barrier dalam mencegah nasal injury pada bayi prematur dengan CPAP. Oleh karena itu, disarankan tenaga kesehatan untuk rutin menerapkan intervensi ini dan memberikan edukasi kepada perawat serta keluarga bayi guna meningkatkan kualitas perawatan di ruang NICU.

Actions (login required)

View Item