HUBUNGAN KOMPLIKASI PERSALINAN IBU DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BONDOWOSO

Kumalasari, Putri Intan (2025) HUBUNGAN KOMPLIKASI PERSALINAN IBU DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BONDOWOSO. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.

Text Abstrak Putri Intan.pdf Download (512kB)

Abstract

Proses persalinan menjadi fase yang menentukan keselamatan bagi ibu maupun bayi, namun persalinan sering kali disertai dengan risiko komplikasi yang mengancam jiwa. Komplikasi persalinan merupakan faktor utama yang dapat menyebabkan berbagai masalah pada bayi, termasuk asfiksia neonatorum. Di Indonesia sekitar 30% perempuan yang melahirkan dalam lima tahun terakhir mengalami setidaknya satu komplikasi selama persalinan, dan penyebab kematian neonatus di Indonesia karena asfiksia sebesar 27,4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komplikasi persalinan ibu dengan kejadian asfiksia neonatorum di Rumah Sakit Bhayangkara Bondowoso. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Bhayangkara Bondowoso sebanyak 104 orang, dengan sampel penelitian dihitung menggunakan rumus slovin yaitu sebanyak 83 responden menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu bersalin hampir seluruhnya 64 responden (77%) mengalami komplikasi persalinan meliputi ketuban pecah dini (26%), preeklampsia (21%) dan partus lama (12%). Pada kejadian asfiksia neonatorum sebagian besar 50 responden (60%) mengalami asfiksia ringan. Berdasarkan uji statistik chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara komplikasi persalinan ibu dengan kejadian asfiksia neonatorum di Rumah Sakit Bhayangkara Bondowoso dengan nilai p-value 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa komplikasi persalinan ibu meningkatkan risiko terjadinya asfiksia neonatorum karena kondisi ini dapat menyebabkan gangguan suplai oksigen atau hipoksia ke janin selama proses persalinan. Hasil penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan untuk meningkatkan cakupan pemeriksaan antenatal care (ANC) guna deteksi dini risiko komplikasi. Rujukan tepat waktu juga diperlukan agar penanganan cepat dapat meminimalkan risiko bagi ibu dan bayi.

Actions (login required)

View Item