PENERAPAN TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK (TKT) TERHADAP KRISIS IDENTITAS DIRI REMAJA DI SMP 6 JEMBER

Amelia, Ratna and Suswati, Wahyi Sholehah Erdah (2023) PENERAPAN TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK (TKT) TERHADAP KRISIS IDENTITAS DIRI REMAJA DI SMP 6 JEMBER. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.

Text 19010122 Ratna Amalia.pdf Download (3MB)

Abstract

Pendahuluan: Krisis identitas adalah kegagalan mencapai identitas diri pada masa remaja. Krisis identitas disebabkan oleh perubahan fisik, emosional, kognitif, dan sosial. Kejadian krisis identitas diri cukup tinggi yaitu sekitar 50% remaja di dunia mengalami krisis identitas. Sekitar 84% perkembangan jati diri remaja Indonesia sedang mengalami krisis identitas. Hasil studi pendahuluan di SMP 6 Jember diperoleh bahwa terdapat 10 siswa yang mengalami krisis identitas salah satunya lima siswa kesulitan menyadari siapa dirinya dan kemana arah jati dirinya, dan lima siswa lainnya masih melakukan perilaku menyimpang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan krisis identitas diri remaja sebelum dan sesudah dilakukan penerapan terapi kelompok terapeutik di SMP 6 Jember. Metode: penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pre-eksperimental pendekatan one group pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP 6 Jember dengan jumlah 218 siswa yang mengalami krisis identitas diri. Sampel dalam penelitian ini adalah 33 responden. Dalam penelitian ini menggunakan teknik probability jenis proporsionate stratified random sampling. Hasil Penelitian: Krisis identitas diri remaja sebelum diberikan terapi kelompok terapeutik didapatkan 18 siswa dengan kategori krisis identitas berat (54,5%). Sedangkan krisis identitas diri remaja sesudah dilakukan terapi kelompok terapeutik didapatkan 21 siswa dengan kategori krisis identitas ringan (63,6%). Berdasarkan hasil uji Wilcoxon, diperoleh hasil p-value 0,000<α (0,05) artinya terdapat perbedaan krisis identitas diri remaja dengan dilakukan terapi kelompok terapeutik. Diskusi: Penelitian ini diharapkan bagi pihak sekolah dapat menjadikan terapi kelompok terapeutik sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan siswa, hal tersebut dapat dilakukan pada pembelajaran agama atau bimbingan konseling untuk mengembangkan aspek positif siswa, selain itu guru memberikan sosialisasi dan intervensi kepada siswa seperti belajar mengontrol emosi dan mengembangkan bakat dan minat yang mereka miliki.

Actions (login required)

View Item