HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI BADUTA USIA 12–24 BULAN DI PUSKESMAS JELBUK KABUPATEN JEMBER

Winarsih, Sri (2023) HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI BADUTA USIA 12–24 BULAN DI PUSKESMAS JELBUK KABUPATEN JEMBER. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.

Text 21102290 Sri Winarsih.pdf Download (2MB)

Abstract

Pendahuluan : Anak usia 12-24 bulan termasuk dalam masa emas 1000 hari pertama kehidupan dimana kebutuhan gizinya sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan di masa depan. Peran ibu sangat berpengaruh dalam pengasuhan dan perawatan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh dengan status gizi baduta usia 12-24 bulan di Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Tehnik samping menggunakan proportionate random sampling dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 97 ibu dan baduta. Ibu sebagai responden mengisi kuisoner pola asuh. Status gizi baduta diukur dengan indikator berat badan/umur dan diinterpretasikan berdasarkan klasifikasi status gizi WHO. Analisis statistik menggunakan rank spearman dengan signifikasi ≤0,1. Hasil : Pola asuh permisif sebagian besar baduta (50%) memiliki berat badan kurang, 47,1% memiliki berat badan normal dan 2,9% memiliki resiko berat badan lebih. Pola asuh demokratis sebagian besar baduta (86%) memiliki status gizi normal dan 14% memiliki berat badan kurang. Pola asuh otoriter sebagian besar (83,3%) memiliki berat badan normal dan 16,7% memiliki berat badan kurang. Analisis : Terdapat hubungan pola asuh dengan status gizi baduta usia 12-24 bulan (p value = 0,001; α = 0,05). Diskusi : Penerapan pola asuh demokratis berpotensi menyebabkan berat badan normal pada anak. Oleh karenanya diperlukan promosi kesehatan tentang pola asuh pemberian makan oleh pihak terkait kepada ibu balita karena pola asuh mempengaruhi kebiasaan makan yang berdampak pada status gizi anak.

Actions (login required)

View Item