PENGARUH PELARUT NATURAL DEEP EUTECTIC SOLVENTS TERHADAP AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK DAUN SURUHAN (Peperomia pellucida L) PADA Candida albicans

Moslem, Aquilla Hasinta Aulia (2023) PENGARUH PELARUT NATURAL DEEP EUTECTIC SOLVENTS TERHADAP AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK DAUN SURUHAN (Peperomia pellucida L) PADA Candida albicans. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.

Text 18040015 Aquilla Hasintta Aulia Moslem.pdf Download (3MB)

Abstract

Latar Belakang: Salah satu infeksi yang banyak ditemukan adalah kandidiasis yang disebabkan oleh Candida albicans. Candida albicans termasuk flora normal yang dapat ditemukan pada saluran pencernaan, vagina, rongga mulut. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun suruhan memiliki aktivitas antijamur terhadap Candida albicans. Pengembangan pelarut dengan pendekatan prinsip green chemistry semakin meningkat. Natural Deep Eutectic Solvents (NADES) merupakan pelarut yang diharapkan dapat menjadi pelarut alternatif yang ramah terhadap lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan NADES asam sitrat-glukosa dengan variasi rasio pelarut terhadap aktivitas antijamur daun suruhan pada pertumbuhan Candida albicans. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah True Experimental Posttest-Only Control. Variasi rasio pelarut NADES asam sitrat: glukosa adalah 1:1, 3:1, dan 5:1. Kontrol positif menggunakan ketokonazol dan kontrol negatif menggunakan pelarut NADES asam sitrat-glukosa. Uji antijamur menggunakan metode difusi sumuran dengan pengulangan sebanyak 4 kali. Analisis statistik yang digunakan adalah One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Duncan dengan SPSS 26.0. Hasil Penelitian: Daun suruhan memiliki aktivitas antijamur yang ditinjukkan dengan adanya daya hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans. Variasi rasio pelarut ekstrak NADES (asam sitrat: glukosa) daun suruhan memiliki pengaruh signifikan (P<0,05) terhadap aktivitas antijamur. Rata-rata diameter zona hambat tertinggi pada ekstrak dengan rasio pelarut 5:1 sebesar 15,35 ± 0,08 mm dan rata-rata diameter zona hambat terendah pada ekstrak dengan rasio pelarut 1:1 sebesar 5,73 ± 0,22 mm.

Actions (login required)

View Item