HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA

Qomariyah, Durrotul (2022) HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.

Text 18010037 Durrotul Qomariyah.pdf Download (13MB)

Abstract

Stunting menggambarkan kejadian kurang gizi pada balita yang berlangsung dalam waktu yang lama dan menyebabkan gangguan bukan hanya secara fisik tetapi justru pada fungsi kognitif yang di sebabkan oleh kurangnya asupan protein. Protein pada balita dibutuhkan untuk pemeliharaan jaringan, Selain itu, protein juga dapat membentuk antibodi untuk menjaga daya tahan tubuh terhadap infeksi. Prevalensi Indonesia merupakan negara di regional Asia Tenggara yang memiliki prevalensi stunting ketiga lebih tinggi 36,4% dibandingkan Timor Leste 50,2% dan India 38,4%, prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2015-2017 adalah 36,4%.Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan literature review. Pencarian artikel menggunakan Pubmeddan google scholar, artikel tahun 2017-2021 yang telah dilakukan proses seleksi menggunakan PEOS dengan kriteria inklusi anak balita. Hasil dari kelima artikel menyatakan tentang pemberian asupan protein 3 artikel sebagian besar menyatakan asupan protein pada katagori kurang / rendah 1 artikel asupan protein katagori cukup, dan 1 artikel asupan protein berkatagori lebih, tentang kejadian stunting di dapatkan hasil pada 3 artikel menyatakan sebagaian besar kategori tidak stunting, 2 artikel menyatakan sebagaian besar kategori stunting dan 1 artikel tidak menyatakan stunting. Kesimpulan artikel yang telah di review menunjukkan ada hubungan yang signifikan antaran Asupan Proteindengan kejadian stunting pada balita. Pecegahan stunting pada balita dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi yang cukup untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan dan ketersediaan zat gizi.

Actions (login required)

View Item