EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PASIEN PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT X KABUPATEN JEMBER

Putri, Meliyanda Nafila (2025) EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PASIEN PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT X KABUPATEN JEMBER. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.

[img] Text
Abstrak Meliyanda.pdf

Download (393kB)

Abstract

Latar Belakang: Pneumonia adalah peradangan akut pada jaringan parenkim paru, bronkiolus pernapasan dan alveoli yang menimbulkan rasa sakit ketika bernapas dan mengganggu kemampuan paru-paru untuk menukar karbon dioksida dan oksigen. Evaluasi penggunaan antibiotik dilakukan untuk menilai penggunaan obat secara kuantitatif dan kualitatif. Tujuan: Guna mengevaluasi penggunaan antibiotik pasien pneumonia di Rumah Sakit X Kabupaten Jember. Metode: Penelitian ini dilakukan di salah satu rumah sakit di Kabupaten Jember dengan menganalisa rekam medis pasien secara retrospektif dengan pengambilan data secara simple random sampling. Data dianalisis secara kuantitatif melalui metode ATC/DDD dan DU90% serta kualitatif melalui metode Gyssens. Hasil: Didapati 106 rekam medis yang termasuk kriteria inklusi dengan 206 regimen pengobatan. Dalam evaluasi pola peresepan, didapati kategori terapi tunggal sebesar 85,44% dan terapi kombinasi sebesar 14,56%. Untuk kategori bentuk sediaan, pemberian secara oral mencapai 45,15% dan secara intravena mencapai 54,85%. Dari evaluasi ATC/DDD dengan nilai total DDD/100 patient-days di angka 112,24. Antibiotik yang termasuk ke dalam segmen 90% adalah levofloxacin infus, levofloxacin tab, ceftriaxone vial, ceftazidime vial, meropenem injeksi, cefixime kap, dan cefoperazone sulbactam injeksi. Pada evaluasi metode Gyssens dari sebanyak 221 total kasus antibiotik 61,54% dikatakan penggunaan antibiotik rasional (kategori 0) rasional. Kategori obat yang dinyatakan tidak rasional terdiri dari kategori IVB sebanyak 5,43%; kategori IVC sebanyak 14,03%; kategori IIIB sebanyak 14,03%; kategori IIA sebanyak 1,81%; dan kategori IIB sebanyak 3,17%. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa pada evaluasi pola peresepan antibiotik, mayoritas pasien menerima terapi tunggal dan pemberiannya dominan secara intravena. Evaluasi jumlah antibiotik dengan nilai DDD tertinggi didapati levofloxacin infus 50 DDD/100 patient-days dengan 7 antibiotik yang masuk dalam segmen 90%. Antibiotik dalam evaluasi rasionalitas dengan metode Gyssens lebih dominan pada kategori 0 (penggunaan tepat/bijak)

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: Unnamed user with email perpustakaan@stikesdrsoebandi.ac.id
Date Deposited: 14 Aug 2025 02:54
Last Modified: 14 Aug 2025 02:54
URI: http://repository.uds.ac.id/id/eprint/2335

Actions (login required)

View Item View Item