Purwanti, Novia Dwi (2022) UJI ANTIINFLAMASI DAN ANALGESIK EKSTRAK ETANOL DAUN CABE RAWIT (Capsicum frutescens L.) PADA MENCIT DENGAN METODE INDUKSI FORMALIN. Other thesis, UNIVERSITAS dr. SOEBANDI.
![]() |
Text
17040080 Novia Dwi Purwanti.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penderita Inflamasi dan nyeri memerlukan pengobatan menggunakan obat antiinflamasi dan analgesik oral, namun pengobatan ini harganya relative lebih mahal dan jika digunakan dalam waktu lama dapat menimbulkan efek samping. Tanaman yang berpotensi sebagai antiinflamasi dan analgesik yaitu daun cabai rawit yang memiliki kandungan flavonoid. Mekanisme kerja flavonoid sebagai antiinflamasi melalui penghambatan aktivitas cyclooxygenase (COX) dan lipooksigenase, menghambat akumulasi sel darah putih, menghambat degranulasi neutrofil, dan penghambatan histamin. Flavonoid berperan sebagai analgetik yang mekanisme kerjanya menghambat kerja enzim siklooksigenase. Dengan demikian akan mengurangi produksi prostaglandin oleh asam arakidonat sehingga mengurangi rasa nyeri. Hewan coba yang digunakan yaitu mencit jantan galur balb/c umur 2-3 bulan berat 20-20 gram yang dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor yaitu kelompok 1 kelompok normal (pemberian CMC Na 0,5% tanpa induksi formalin), kelompok 2 kontrol negatif (pemberian CMC Na 0,5%) kelompok 3 kelompok kontrol positif (pemberian natrium diklofenak dosis 3,25 mg/kgBB), kelompok 4,5 dan 6 pemberian ekstrak etanol daun cabai rawit dosis 75 mg/kgBB, 150 mg/kgBB, dan 300 mg/kgBB. Inflamasi diukur dari tebal plantar dengan menggunakan alat jangka sorong (Wipro) di menit 5,10,20,30,60,120,dan 180. Nyeri dilihat dari licking time dengan menggunakan stopwatch di menit pertama 0-5 dan menit kedua 20-30. Untuk Hasil penelitian inflamasi menunjukkan bahwa ekstrak etanol 300 mg/kgBB memiliki persen antiinflamasi tertinggi yaitu 11,92 ± 2,86. Kemudian diikuti 150 mg/kgBB sebesar 11,19 ± 6,47 selanjutnya dosis 75 mg/kgBB sebesar 6,96 ± 5,37 namun masih dibawah persen antiiflamasi kontrol positif yaitu 21,88 ± 10,89. Berdasarkan uji statistik one way anova uji Pos Hoc LSD menunjukkan bahwa dosis 75,150,dan 300 mg/kgBB ekstral etanol daun cabai rawit masih berbeda signifikan dengan kontrol positif (p<0,05). Hasil penelitian nyeri menunjukkan bahwa ekstrak etanol 300 mg/kgBB memiliki persen inhibisi tertinggi yaitu 85,07 ± 12,70. Kemudian diikuti 150 mg/kgBB sebesar 54,89 ± 40,07 selanjutnya dosis 75 mg/kgBB sebesar 48,82 ± 31,39 namun masih dibawah persen inhibisi kontrol positif yaitu 85,46 ± 14,86. Berdasarkan uji statistik one way anova uji Pos Hoc LSD menunjukkan bahwa dosis 300 mg/kgBB ekstral etanol daun cabai rawit tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif (p>0,05).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Unnamed user with email perpustakaan@stikesdrsoebandi.ac.id |
Date Deposited: | 18 Jan 2022 05:26 |
Last Modified: | 18 Jan 2022 05:26 |
URI: | http://repository.stikesdrsoebandi.ac.id/id/eprint/231 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |