HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIRPROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER

Rossa, Handita Emilia (2025) HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIRPROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.

[img] Text
Abstrak Handita.pdf

Download (372kB)

Abstract

Latar belakang : Kualitas tidur merupakan kondisi penting yang dialami setiap individu guna memperoleh kesegaran dan energi saat terbangun. Salah satu factor yang berpengaruh terhadap kualitas tidur adalah tingkat stress. Mahasiswa yang menghadapi tekanan tinggi, terutama saat menyelesaikan tugas akhir atau skripsi, cenderung mengalami stress yang dapat mengganggu pengendalian emosi dan berdampak negatif pada pola tidurnya. Di Indonesia prevalensi stress pada mahasiswa berkisar antara 36,7% hingga 71,6% (Ambarwati et al, 2019). Di Universitas dr. Soebandi Jember, khususnya pada mahasiswa tingkat akhir Program Studi Farmasi, tercatat 63,2% mengalami stress sedang, dan 58,9% memiliki kualitas tidur yang kurang baik. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stress dan kualitas tidur pada mahasiswa tingkat akhir Program Studi Farmasi Universitas dr. Soebandi Jember. Metode : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, melibatkan 95 responden dari mahasiswa tingkat akhir Program Studi Farmasi Universitas dr. Soebandi Jember yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Analisa data dilakukan menggunakan uji gamma. Hasil : Mayoritas mahasiswa 63,2% menunjukan tingkat stress sedang, dan sebanyak 58,9% mengalami kualitas tidur buruk . Berdasarkan hasil uji gamma, nilai approximate significance sebesar 0,000 < α (0,05), sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stress dan kualitas tidur mahasiswa tingkat akhir. Semakin tinggi tingkat stress yang dialami, maka semakin rendah kualitas tidurnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan hormone epinefrin, norepinefrin, dan kortisol yang mengganggu fase tidur NREM dan REM, sehingga menyebabkan individu lebih sering terbangun di malam hari. Saran : Mahasiswa tingkat akhir yang mengalami stress tinggi disarankan untuk mengelola stress melalui aktifitas positif agar dapat memperbaiki kualitas tidur mereka.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Depositing User: Unnamed user with email perpustakaan@stikesdrsoebandi.ac.id
Date Deposited: 29 Jul 2025 04:16
Last Modified: 29 Jul 2025 04:16
URI: http://repository.uds.ac.id/id/eprint/2156

Actions (login required)

View Item View Item