HUBUNGAN PENGGUNAAN DIAPERS DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING PADA BALITA

Sari, Suci Nur Indah (2021) HUBUNGAN PENGGUNAAN DIAPERS DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING PADA BALITA. Diploma thesis, UNIVERSITAS dr. SOEBANDI.

Text 17010079 Suci Nur Indah Sari.pdf Download (7MB)

Abstract

Diapers memiliki cara yang praktis untuk menampung urine dan feses. Penggunaan diapers menjadi faktor penghambat keberhasilan toilet training pada balita, seperti tidak berhasil dalam melakukan toilet training. Prevalensi keterlambatan toilet training pada balita di dunia sebesar 50%, di Indonesia sebesar 46% dan di Jawa Timur 69%. Dampak keterlambatan toilet training dapat meningkatkan prevalensi gangguan fungsi eliminasi, infeksi saluran kemih, enuresis, konstipasi, menolak toileting, encorepsis dan gangguan kepercayaan diri. Upaya untuk mengatasi keterlamban toilet training yaitu dengan pendidikan kesehatan kepada orang tua sehingga dapat meningkatkan pengetahuan orang tua tentang kemampuan toilet training. Tujuan untuk menganalisa hubungan penggunaan diapers dengan kemampuan toilet training pada balita. Pencarian database Researchgate, Google Scholar dan SINTA, artikel tahun 2016-2020, dilakukan seleksi menggunakan PEOS, kriteria inklusi balita yang menggunakan diapers dan keterlambatan toilet training, dengan menggunakan study design korelasi. Dari 5 artikel yang di review, hampir sepenuhnya menunjukkan balita menggunakan diapers. Tingkat kemampuan toilet training pada balita didapatkan hampir sepenuhnya kemampuan balita kurang baik sampai cukup baik. Ada hubungan penggunaan diapers dengan kemampuan toilet training pada balita. Hasil 5 artikel yang ditelaah secara keseluruhan menuliskan nilai p value <0,05. Orang tua terutama ibu harus bisa mengenali saat balita sudah siap untuk toilet training, seperti diapers tetap kering setidaknya 2-3 jam pada saat siang hari, ekspresi wajah dan kata verbal saat ingin BAK dan BAB, serta anak terlihat tidak nyaman. Ibu lebih rutin untuk mengajarkan dan melatih anak untuk tidak menggunakan diapers lagi dan mulai menerapkan toilet training, sehingga anak lebih cepat mampu dalam melakukan toileting secara mandiri.

Actions (login required)

View Item