Efendi, Muhammad Rizky (2024) DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT PISANG TANDUK (Musa acuminata x Musa balbisiana) TERHADAP JAMUR Candida albicans. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.
![]() |
Text
Abstrak M. Rizky Efendi.pdf Download (182kB) |
Abstract
Latar Belakang: Candida albicans merupakan jamur penyebab utama kandidiasis, dimana pengobatannya biasa menggunakan antibiotik dan dapat menimbulkan efek samping serta resistensi. Bahan alam dipilih dan diteliti untuk menjadi alternatif solusi pengobatan dengan efek samping yang rendah dan manfaat yang diduga sebanding dengan antibiotik karena adanya fitokimia didalamnya, seperti alkaloid, flavonoid, tanin, dan sapoin. Senyawa-senyawa tersebut memiliki mekanisme penghambatan terhadap jamur Candida albicans. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis daya hambat ekstrak kulit pisang tanduk yang diekstraksi menggunakan metode maserasi dan sokhletasi terhadap jamur Candida albicans. Metode: Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental laboratorium. Ekstraksi kulit pisang tanduk dilakukan secara maserasi dan sokhletasi, sama-sama menggunakan pelarut etil asetat. Ekstrak hasil maserasi dan sokhletasi masing-masing diskrining fitokimia dengan metode tabung, lalu diuji kemampuannya dalam menghambat Candida albicans dengan metode difusi sumuran. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 100% dan 50%. Sebagai pembanding, digunakan kontrol positif berupa suspensi nystatin dan kontrol negatif berupa DMSO 10%. Hasil: Nilai rata-rata rendemen ekstrak hasil sokhletasi, yaitu 5,5% lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata rendemen hasil maserasi, yaitu 2,72%. Nilai rata-rata diameter zona hambat hasil sokhletasi ekstrak 100% dan 50% dan hasil maserasi ekstrak 100% dan 50% berturut-turut adalah 14,77±0,08 mm; 10,28±0,15 mm; 11,35±0,18 mm dan 7,06±0,13 mm. Hasil ini sejalan dengan dengan nilai persen rendemen ekstrak. Pada K+ metode ekstraksi sokhletasi dan maserasi didapatkan hasil rata-rata diameter sebesar 19,27±0,19 mm dan 19,70±0,36 mm, sedangkan pada K- didapatkan hasil 0 mm pada metode ekstraksi sokhletasi dan maserasi. Hasil analisa data menunjukkan terdapat perbedaan secara signifikan antara dua faktor (metode ekstraksi dan konsentrasi ekstrak) terhadap zona hambat. Kesimpulan: Ekstrak hasil maserasi dan sokhletasi sama-sama mampu menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans, dimana pada metode ekstraksi sokhletasi menghasilkan daya hambat yang lebih besar dibandingkan metode ekstraksi maserasi.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Unnamed user with email perpustakaan@stikesdrsoebandi.ac.id |
Date Deposited: | 18 Oct 2024 02:46 |
Last Modified: | 18 Oct 2024 02:46 |
URI: | http://repository.uds.ac.id/id/eprint/1755 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |