Sari, Vauzia Yulia (2024) PENGARUH WAKTU EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT PISANG TANDUK (Musa acuminata x Musa balbisiana) DENGAN METODE ULTRASONIK. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.
![]() |
Text
Abstrak Vauzia Yulia Sari.pdf Download (147kB) |
Abstract
Latar Belakang: Kulit pisang tanduk merupakan limbah pertanian yang berpotensi sebagai sumber senyawa antibakteri alami. Kulit pisang tanduk mengandung senyawa metabolik sekunder seperti tanin, saponin, fenolik, pektin, dan flavonoid, yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Metode ekstraksi ultrasonik dapat digunakan untuk mengoptimalkan ekstraksi senyawa bioaktif dari kulit pisang tanduk. Waktu ekstraksi juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses ekstraksi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder ekstrak kulit pisang tanduk dan mengetahui pengaruh waktu ekstraksi terhadap aktivitas antibakteri ekstrak kulit pisang tanduk menggunakan metode ekstraksi ultrasonik. Metode: Ekstrak kulit pisang tanduk menggunakan pelarut etanol 96% diperoleh dengan ekstraksi ultrasonik dengan variasi waktu 10, 20, 30, dan 40 menit menggunakan kontrol positif klindamisin dan kontrol negatif DMSO. Skrining fitokimia menggunakan uji tabung dengan berbagai reagen. Aktivitas antibakteri 4 variasi ekstrak konsentrasi 75% diuji terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis menggunakan metode difusi sumuran. Hasil: Hasil ekstraksi ekstrak etanol 96% kulit pisang tanduk dengan variasi waktu 10, 20, 30, dan 40 menit memperoleh rata-rata rendemen berturut-turut sebesar 9,11%, 11,21%, 12,04%, 10,66% Hasil rendemen tertinggi pada waktu 30 menit. Skrining fitokimia ekstrak etanol 96% kulit pisang tanduk diketahui positif mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, polifenol dan saponin. Ekstrak etanol 96% kulit pisang tanduk dengan konsentrasi 75% mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dengan rata-rata diameter zona hambat untuk waktu 10, 20, 30, 40 menit dan kontrol positif berturut-turut adalah 8,10±0,01 mm; 10,66±0,29mm; 17,19±0,08mm ; 15,11±0,11mm; dan 20,13±2,78mm. Hasil diameter tertinggi pada waktu 30 menit. Uji One Way ANOVA menunjukkan perbedaan signifikan pada setiap variasi waktu terhadap zona hambat karena nilai p-value (Sig.) sebesar 0,000 kurang dari 0,05. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa waktu esktraksi dapat berpengaruh dilihat dari rendemen dan zona hambat yang dihasilkan. Kesimpulan: Ekstrak etanol 96% kulit pisang tanduk mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, polifenol, dan saponin. Ekstrak etanol 96% memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dengan pengaruh waktu yang tertinggi pada diameter zona hambat pada waktu 30 menit.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Unnamed user with email perpustakaan@stikesdrsoebandi.ac.id |
Date Deposited: | 11 Oct 2024 09:04 |
Last Modified: | 11 Oct 2024 09:04 |
URI: | http://repository.uds.ac.id/id/eprint/1746 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |