Alfiani, Endis Eka (2024) OPTIMASI WAKTU EKSTRAKSI ULTRASONIK KULIT PISANG TANDUK (Musa acuminata x Musa balbisiana) SEBAGAI AGEN ANTIBAKTERI Staphylococcus epidermidis. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.
![]() |
Text
Abstrak Endis Eka Alfiani.pdf Download (308kB) |
Abstract
Latar Belakang: Kulit pisang tanduk diketahui menjadi alternatif bahan alami yang dapat digunakan sebagai pengobatan karena memiliki kandungan senyawa kimia fenolik dan flavonoid yang bersifat antibakteri. Salah satu bakteri penyebab infeksi kulit yang sering ditemukan adalah Staphylococcus epidermidis. Ekstraksi UAE dapat menjadi metode yang efektif untuk mengekstrak senyawa metabolit sekunder dari kulit pisang tanduk. Optimasi waktu ekstraksi perlu dilakukan untuk mendapatkan aktivitas antibakteri yang maksimal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia dan waktu optimal dalam proses UAE pada ekstrak etil asetat kulit pisang tanduk (Musa acuminata x Musa balbisiana) sebagai agen antibakteri Staphylococcus epidermidis. Metode: Ekstrak etil asetat kulit pisang tanduk diperoleh dengan metode UAE dengan variasi waktu 10, 20, 30 dan 40 menit. Ekstrak di skrining fitokimia dengan metode uji tabung. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran, dimana konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 75%. Hasil: Hasil skrining fitokimia ekstrak etil asetat kulit pisang tanduk diketahui positif mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, polifenol dan saponin. Ekstrak etil asetat kulit pisang tanduk dengan variasi waktu 10, 20, 30 dan 40 menit memperoleh rata-rata rendemen berturut- turut sebesar 7,73%, 5,17%, 3,95% dan 4,86%. Hasil rata-rata persen rendemen optimum yaitu pada waktu 10 menit. Ekstrak etil asetat kulit pisang tanduk dengan konsentrasi 75% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dengan rata-rata diameter zona hambat berturut-turut sebesar 11,35±0,14 mm; 9,08±0,06 mm; 8,34±0,08 mm; 9,38±0,23 mm dan 20,19±0,16 mm dengan hasil diameter zona hambat tertinggi pada variasi waktu 10 menit. Uji statistik one-way ANOVA diperoleh nilai p-value (Sig.) 0,000 (<0,05) menandakan terdapat perbedaan signifikan pada setiap variasi waktu terhadap zona hambat. Kesimpulan: Ekstrak etil asetat dari kulit pisang tanduk (Musa acuminata x Musa balbisiana) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, polifenol dan saponin. Ekstrak etil asetat dari kulit pisang tanduk memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dengan hasil optimum pada variasi waktu ultrasonik 10 menit.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Unnamed user with email perpustakaan@stikesdrsoebandi.ac.id |
Date Deposited: | 11 Oct 2024 08:54 |
Last Modified: | 11 Oct 2024 08:54 |
URI: | http://repository.uds.ac.id/id/eprint/1745 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |