FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SALEP LUKA BAKAR EKSTRAK ETANOL KULIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN

Novita, Juwita Ayu Dwi (2024) FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SALEP LUKA BAKAR EKSTRAK ETANOL KULIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.

[img] Text
Abstrak Juwita Ayu Dwi Novita.pdf

Download (862kB)

Abstract

Latar belakang: Kakao (Theobroma cacao L.) adalah salah satu komoditas perkebunan Indonesia yang dapat diproses menjadi produk kokoa dan coklat yang memiliki sifat penyembuhan luka bakar. Salah satu kandungan senyawa pada kulit kakao yang memberikan efek penyembuhan luka bakar yaitu senyawa flavonoid. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas salep ekstrak etanol kulit kakao (Theobroma cacao L.) dalam penyembuhan luka bakar pada tikus putih jantan. Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental labotarorium, kulit buah kakao di ekstraksi dengan metode maserasi. Formulasi sediaan salep luka bakar dilakukan dengan penambahan ekstrak 5%, 7%, 9%. Uji sifat fisik sediaan yang dilakukan yaitu organoleptik, uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar dan daya lekat. Hewan uji yang digunakan sebanyak 25 tikus dibagi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol positif (MEBO), kontrol negatif (Basis salep), formulasi 5%, formulasi 7%, dan formulasi 9% dengan pengamatan diameter persen penyembuhan luka bakar. Rancangan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan uji ANOVA pada aplikasi SPSS. Hasil: Hasil uji sifat fisik organoleptis dari ke-3 formulasi memiliki bau khas kulit kakao, setengah padat, coklat muda, homogenitas dari k-3 formulasi yaitu homogen. Daya sebar salep dengan pemanbahan ekstrak 5%, 7%, dan 9% yaitu sebesar: 5,3 ± 0,5 cm, 5,1 ± 0,2cm, dan 6,0 ± 0,4cm (syarat= 5-7cm), daya lekat dengan penambahan ekstrak 5%, 7%, dan 9% yaitu sebesar: 5,93 ± 0,61 detik, 5,55 ± 0,56 detik, dan 6,54 ± 0,56 detik (syarat= ≥ 4 detik). Uji pH dengan penambahan ekstrak 5%, 7%, 9% yaitu sebesar 5,9 ± 0,4, 5,5 ± 0,3, dan 6,5 ± 1,1(syarat= 4,5-6). Hasil rata-rata penyembuhan luka bakar kontrol positif, kontrol negatif, penambahan ekastrak 5%, 7%, dan 9% yaitu: 80,11%, 75,66%, 79,85%, 79,26%, dan 80,49%. Hasil uji normalitas dan homogenitas didapatkan hasil normal dan homogen. Uji ANOVA didapatkan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata kelompok kontrol positif dan formulasi. Maka dapat dikatakan bahwa kelompok perlakuan ekstrak etanol kulit kakao (Theobroma cacao L.) memiliki aktivitas penyembuhan luka bakar. Kesimpulan: Salep luka bakar ekstrak etanol kulit kakao (Theobroma cacao L.) memiliki aktivitas antiinflamasi untuk mengobati luka bakar, dimana salep dengan penambahan ekstrak 7% menunjukkan hasil penyembuhan terbaik dari persentase penyembuhan luka bakar yang paling kecil.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: Unnamed user with email perpustakaan@stikesdrsoebandi.ac.id
Date Deposited: 05 Sep 2024 05:06
Last Modified: 05 Sep 2024 05:06
URI: http://repository.uds.ac.id/id/eprint/1691

Actions (login required)

View Item View Item