Al Maghfiro, Vanisa (2024) AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 50% DAN 96% KULIT PISANG TANDUK (Musa acuminata x Musa balbisiana) TERHADAP Propionibacterium acnes. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.
![]() |
Text
Abstrak Vanisa Al Maghfiro.pdf Download (202kB) |
Abstract
Pendahuluan: Propionibacterium acnes adalah bakteri utama penyebab jerawat, dengan lebih dari 50% strain-nya resisten terhadap obat sintetik. Pengobatan dengan bahan alami, seperti ekstrak kulit pisang tanduk, dapat menjadi alternatif. Kulit pisang tanduk mengandung flavonoid, saponin, tanin, polifenol dan alkaloid yang berpotensi sebagai antibakteri untuk Propionibacterium acnes. Polaritas pelarut, yang dipengaruhi oleh konsentrasi etanol, akan mempengaruhi senyawa yang terekstraksi dan aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol 50% dan 96% kulit pisang tanduk, mengevaluasi aktivitas antibakteri kedua ekstrak terhadap Propionibacterium acnes, serta mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri berdasarkan variasi konsentrasi pelarut yang digunakan. Metode: Ekstrak kulit pisang diperoleh dengan metode Microwave Assisted Extraction (MAE), menggunakan pelarut etanol 50% dan 96%. Skrining fitokimia dilakukan dengan metode uji tabung. Aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi sumuran. Hasil: Ekstrak etanol 50% kulit pisang tanduk memiliki rendemen yang lebih tinggi (16,12%) dibandingkan ekstrak etanol 96% (10,02%). Hal ini disebabkan senyawa-senyawa dalam kulit pisang tanduk lebih larut dalam etanol 50% yang konsentrasinya lebih rendah. Kedua ekstrak mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, tanin, polifenol, dan saponin. Senyawa-senyawa yang terkandung dalam kulit pisang tanduk merupakan senyawa polar yang lebih banyak tertarik di pelarut polar juga. Ekstrak etanol 50% dengan kosentrasi ekstrak 5%, 10% dan 15%, memiliki aktivitas antibakteri Propionibacterium acnes yang lebih besar dengan rata-rata zona hambat berturut-turut sebesar 18,68±1,32 mm, 14,11±0,35 mm, dan 11,07±0,32 mm, sedangkan pada ekstrak etanol 96% rata-rata diameter zona hambat berturut-turut sebesar 15,17±1,33 mm; 11,35±0,92 mm; dan 8,06±0,86 mm. Perbedaan aktivitas antibakteri diduga disebabkan oleh perbedaan polaritas yang dimiliki oleh kedua pelarut, dimana pelarut etanol 50% merupakan pelarut yang lebih polar. Analisis two-way ANOVA menunjukkan perbedaan signifikan antara dua faktor (konsentrasi etanol dan konsentrasi ekstrak) terhadap zona hambat (p-value 0,004). Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 50% dan 96% kulit pisang tanduk mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, tanin, polifenol, dan saponin. Kedua ekstrak tersebut memiliki aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes, dengan perbedaan aktivitas yang signifikan antara ekstrak etanol 50% dan 96%.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Unnamed user with email perpustakaan@stikesdrsoebandi.ac.id |
Date Deposited: | 08 Aug 2024 04:46 |
Last Modified: | 08 Aug 2024 04:46 |
URI: | http://repository.uds.ac.id/id/eprint/1563 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |