PERBANDINGAN METODE SOKHLETASI DAN MASERASI MENGGUNAKAN ETANOL 96% TERHADAP KADAR TOTAL FLAVONOID EKSTRAK DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata)

Maghfiroh, Anisatul (2024) PERBANDINGAN METODE SOKHLETASI DAN MASERASI MENGGUNAKAN ETANOL 96% TERHADAP KADAR TOTAL FLAVONOID EKSTRAK DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata). Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.

Text Abstrak Anisatul M..pdf Download (519kB)

Abstract

Latar Belakang : Daun ciplukan telah dikenal masyarakat Indonesia sebagai tanaman obat. Daun ciplukan (Physalis angulata) mengandung senyawa metabolit sekunder salah satunya flavonoid. Senyawa flavonoid dari tumbuhan diperoleh dari berbagai macam proses, salah satunya yaitu proses ekstraksi dengan metode sokhletasi dan maserasi. Tujuan: Menganalisis perbedaan metode sokhletasi dan maserasi terhadap kadar total flavonoid ekstrak etanol daun ciplukan (Physalis angulata). Metode: Proses Ekstraksi simplisia dilakukan dengan metode sokhletasi dan maserasi, dilanjutkan skrining senyawa flavonoid terhadap ekstrak etanol 96% daun ciplukan (Physalis angulata). Dilakukan uji kuantitatif untuk menentukan kadar total flavonoid daun ciplukan (Physalis angulata) dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 665 nm. Hasil: Skrining fitokimia menunjukkan ekstrak etanol yang diekstraksi menggunakan metode sokhletasi dan maserasi mengandung senyawa flavonoid dibuktikan dengan hasil skrining dari keduanya positif. Kadar total flavonoid yang diekstraksi menggunakan metode sokhletasi sebanyak 11 mgQE/g sedangkan yang diekstraksi dengan metode maserasi sebanyak 3 mgQE/g. Hasil dari uji statistik metode T-Test diketahui nilai sig <0,05. Kesimpulan: Ekstraksi dengan metode sokhletasi menghasilkan kadar total flavonoid yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode maserasi. Hal ini membuktikan bahwa sokhletasi adalah metode terbaik yang digunakan untuk mengekstraksi senyawa flavonoid pada daun ciplukan (Physalis angulata)

Actions (login required)

View Item