FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPOTERMIA PASCA ANESTESI REGIONAL DI KAMAR OPERASI RSD dr SOEBANDI JEMBER

Panduwinata, Dhiky (2024) FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPOTERMIA PASCA ANESTESI REGIONAL DI KAMAR OPERASI RSD dr SOEBANDI JEMBER. Other thesis, Universitas dr. SOEBANDI.

Text Abstrak Dhiky Panduwinata.pdf Download (835kB)

Abstract

Pendahuluan Anestesi regional merupakan suatu metode yang lebih bersifat sebagai analgesik. anestesi regional hanya menghilangkan nyeri tetapi pasien tetap dalam keadaan sadar. Tindakan anestesi regional memiliki beberapa komplikasi pasca operasi salah satunya adalah hipotermia. Jika tidak ditindaklanjuti, hipotermia dapat menyebabkan kegagalan jantung dan sistem pernapasan dan bahkan kematian. Tujuan penelitian ini mencari data mengenai adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan hipotermia (Jenis Operasi,Lama Operasi,Suhu kamar Operasi) pasca anestesi regional di kamar operasi RSD dr Soebandi Jember. Metode penelitian ini bersifat kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik, pengambilan data menggunakan lembar observasi yang dilakukan diruang post operasi diperoleh 111 responden. Desain penelitian dengan pendekatan Cross Sectional,teknik pengambilan sampel kuantitatif nonrandom sampling, dengan jenis sampling Purposive Sampling, uji yang digunakan adalah uji Chi-Square menghasilkan p-value yang signifikan sebesar 0,005 (α = 0,05) Hasil responden pada penelitian ini usia dewasa 26-45 tahun 51 responden (46%), jenis operasi pada kasus Obstetri dan genekologi 32 responden (28,9%), lama operasi 1-2 jam 48 responden (43,2%) , suhu kamar operasi 42 responden (38,0%) dan responden mengalami hipotermia 51 respoden (46%) Analisis Setelah dilakukan identifikasi jenis Operasi,lama operasi,suhu kamar operasi yang memengaruhi kejadian hipotermia pada pasien pasca anestesi regional perlahan – lahan mengalami kenaikan menjadi normotermia Kesimpulan pasien post operasi, sering mengalami hipotermia. Oleh karena itu blanket warmer/selimut penghangat direkomendasikan sebagai upaya intervensi untuk meningkatkan suhu tubuh pasien agar pasien merasa aman dan nyaman.

Actions (login required)

View Item