HUBUNGAN ANEMIA IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

Wulandari, Siska (2021) HUBUNGAN ANEMIA IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR). Other thesis, UNIVERSITAS dr. SOEBANDI.

Text 17010123 Siska Wulandari.pdf Download (12MB)

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan yang masih sering terjadi pada ibu hami. Prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi besi di Indonesia meningkat dari 37,1% pada tahun 2013 menjadi 48,9% tahun 2018. Anemia pada ibu hamil meningkatkan risiko bayi berat lahir rendah (BBLR) 6 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak anemia. BBLR menjadi penyebab utama mortalitas dan mordibitas pada bayi. Angka kejadian BBLR di Indonesia adalah 35,3 %. tingginya angka kejadian BBLR salah satu kontribusinya yaitu anemia pada ibu hamil. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan anemia dengan BBLR. Desain penelitian literature review. Pencarian Google Schoolar dan Research Gate artikel tahun 2017-2021, seleksi format Population Exposure Outcome Study desain dengan kriteria inklusi anemia pada ibu hamil dengan BBLR. Hasil analisis dari lima artikel yang didapatkan bahwa mayoritas responden mengalami anemia dengan Hb < 11 gr/dL sebesar 73,91%. Dari lima artikel terdapat tiga artikel mayoritas menunjukkan bayi dengan BBLR dan dua artikel mayoritas menunjukkan bayi dengan BBLN sebesar 66,6% dan satu artikel menunjukkan presentase yang sama antara BBLR dan BBLN sebesar 50%. Hasil analisis Hubungan Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dari lima artikel menunjukkan bahwa ibu hamil yang memiliki anemia akan mempengaruhi kejadian melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dengan nilai P value <0,05. Ibu hamil harus memperhatikan asupan nutrisi selama kehamilan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil yang akan berdampak pada berat badan bayi baru lahir rendah.

Actions (login required)

View Item